Sahabatku, kutuliskan ini untuk mengungkapkan rasa hatiku.

Aku tahu, sungguh aku menyadari, aku hanyalah manusia biasa.

Manusia biasa yang selalu membutuhkan orang lain untuk berbagi.

Dan aku sangat bersyukur mengenalmu, bersahabat dan bersaudara denganmu.

Dulu, kita berjanji mendasarkan pertemuan, persahabatan kita karenaNya.

Uhibbukifillah ukhti…..

 

Kini, aku tahu aku salah, aku telah melanggar apa yang kuyakini dan kujaga.

Kau marah padaku…itu hakmu, dan bahkan wajib kau lakukan, untuk kembali mengingatkanku, menyadarkan kekeliruanku.

Tapi sahabatku…..jangan kau tinggalkan aku, karena justru dengan meninggalkanku sendirian di tepi jurang, tak akan ada yang akan menarikku menjauhi jurang itu.

Aku membutuhkanmu saat ini….dan seterusnya.

Sahabatku….jangan kau berjalan dibelakangku, karena aku tak dapat memimpinmu.

Jangan berjalan di depanku, karena aku tak dapat mengejarmu.

Tapi…berjalanlah disampingku, bersamaku.

 

Buat sahabatku….sungguh aku menyayangimu karena Allah.

Maafkan kekhilafanku, masalah ini terasa berat bagiku, bantulah aku, bantulah aku kembali menemukan jalanNya. Mencukupkan diri hanya dengan cintaNya, berhusnudzan padaNya, berharap serta bergantung hanya padaNya, dan melakukan sesuatu hanya karenaNya.

 

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru di jalanMu, dan berjanji setia untuk membela syariatMu. Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma’rifahMu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin.